Quantcast
casio

Kamis, 11 Februari 2010

jam tangan casio untuk hobi mendaki

Posted on 14.49 by Unknown

PhotobucketMeskipun sangat melelahkan, naik gunung adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Saking menyenangkannya, ada beberapa orang yang menjadikan naik gunung sebagai gaya hidup atau hobi.
Meski tergolong sebagai hobi yang cukup mahal, toh mendaki gunung kini menjadi semakin populer, terutama di kalangana anak muda Alasan orang naik gunung tentu bermacam-macam. Ada yang menjadikan naik gunung sebagai salah satu syarat untuk menunjukkan eksistensi, ada juga yang menjadikan naik gunung sebagai salah satu media belajar mandiri dan menempa diri. Apapaun alasannya, ada satu hal yang menjadi kesamaan. Naik gunung membuat kita bahagia 

Alasan orang medaki gunung


Berikut ini adalah 6 dari sekian banyak alasan kenapa orang suka naik gunung. Jika kamu punya alasan lain, jangan ragu untuk menambahkan di kolom komentar 

 1. Untuk lebih mendekatkan diri dengan Tuhan

Hasil gambar untuk barang keperluan mendaki gunung Mendaki gunung berarti kita akan menuju ke sebuah tempat yang berada pada ketinggian yang tidak biasa. Lelah sudah pasti. Tapi ketika berhasil mencapai puncak, ada sebuah rasa bangga dan syukur yang luar biasa. Terutama untuk mereka yang baru pertama kali naik gunung. Rasanya, kita begitu dekat dengan Sang Pencipta. Ketika berhasil berdiri di puncak gunung untuk pertama kali, akan ada banyak sekali hal yang membuat kita sadar bahwa ternyata dunia ini sangatlah luas dan kita bagaikan titik kecil di lautan yang bahkan tak terlihat. Kita akan semakin mawas diri dan semakin sadar bahwa kuasa Tuhan memang tidak ada batasnya 

2. Untuk mendapatkan pelajaran hidup 

 Ada juga beberapa orang yang menjadikan sebuah pendakian sebagai media untuk belajar menjadi pribadi yang lebih tangguh dan bijak. Saat mendaki gunung, mau tak mau kita harus hidup secara sederhana dan menyatu dengan alam. Mendaki gunung akan mengajarkan kita tentang sebuah proses kehidupan. Bahwa untuk menikmati keindahan kita harus berlelah-lelah dulu. Kalau kata peribahasa, berakit-rakit dahulu bersenang-senang kemudian 

3. Supaya bisa menikmati keindahan alam semesta

 Indahnya pemandangan alam menjadi anestesi yang membuat rasa sakit dan lelah ketika mendaki gunung menjadi tidak terasa. Pemandangan alam jugalah yang menjadi salah satu alasan kenapa banyak orang suka naik gunung. Itulah sebabnya kenapa Gunung Semeru dan Gunung Rinjani menjadi dua gunung yang paling terkenal di kalangan pendaki. Karna kedua gunung tersebut memiliki pemandangan super keren yang akan membuat kita malas pulang. Gunung Semeru punya Ranu Kumbolo sedangkan Gunung Rinjani punya Segara Anak. Itu belum termasuk padang rumput yang dipenuhi oleh bunga-bunga edelweis serta indahnya pemandangan dari puncak. Semakin indah pemandangan sebuah gunung, semakin banyak orang yang akan mendaki

 4. Karna pekerjaan

 Ada juga orang yang mendaki gunung karna pekerjaan. Misalnya adalah porter atau guide pendakian. Beberapa profesi kadang juga mengharuskan seseorang untuk naik gunung. Contohnya adalah fotografer yang ingin mendokumentasikan keindahan alam atau seorang penulis perjalanan yang mau tak mau harus lebih banyak melakukan observasi agar tulisannya menjadi valid

 5. Untuk menenangkan diri dan mencari inspirasi 

 Sebuah alasan yang sangat masuk akal jika ada seseorang yang ingin menyepi dan mencari ketenangan di gunung. Suasana alam yang adem dan tidak bising akan membuat pikiran kita menjadi lebih rileks dan nyaman. Saat mendaki gunung, kadang kita juga akan mendapatkan banyak inspirasi. Memangnya untuk mencari inspirasi harus ke gunung? Memang tidak. Tapi, suasana hening dan nyaman di gunung akan memberikan ketenangan yang tak akan kita dapatkan di tempat lain 

 6. Karna diajak Hobi naik gunung kadang datang tanpa sengaja.

 Awalnya mungkin kamu mendaki gunung karna diajak teman. Ternyata, kamu sadar bahwa naik gunung itu memang menyenangkan sekaligus menantang. Lalu, kamu menjadi ketagihan dan ingin mendaki lebih banyak gunung Beberapa hal dalam hidup ini memang terjadi tanpa kesengajaan. Seperti ketika kita bertemu dengan seseorang di gerbong kereta yang membuat kita tak bisa tidur semalaman

 

Kenali grup mendakimu

Saat ini, mendaki gunung sudah menjadi hal yang biasa di dunia traveling. Tidak hanya para traveler yang memang memiliki hobi mendaki gunung, namun juga mereka para pendaki pemula yang masih belum terlalu tahu seluk beluk pendakian. Dilansir dari pikiran rakyat, banyak sekali hal yang membuat pendaki gunung, khususnya pemula mengalami kecelakaan saat mendaki gunung. Kebanyakan karena kurangnya persiapan yang dilakukan saat mendaki gunung .

 Namun, satu hal yang bisa sangat berpengaruh pada tingkat keselamatan sebuah pendakian adalah ‘dengan siapa’ Anda mendaki. Ini bukan semata-mata untuk membuat Anda untuk takut melangkah lebih jauh dalam menyalurkan hobi Anda, namun lebih pada langkah pencegahan hal-hal buruk selama pendakian. Kebanyakan traveler membentuk sebuah komunitas dan grup di media sosial Facebook karena mereka memiliki hobi yang sama. 

Contohnya, traveler yang memiliki hobi fotografi membuat grup traveler fotografi, atau traveler dengan hobi mendaki gunung membuat grup pendaki gunung. Didalam grup yang mereka ikuti, mereka sering membagikan beberepa foto indah mereka, namun tanpa disadari hal ini membuat anggota grup berbondong-bondong ingin mengunjungi tempat tersebut, sebut saja gunung semeru, lalu beberapa anggota grup berinisiatif untuk mendaki bersama. 

Meskipun hal ini memang bukanlah sesuatu yang baru dalam dunia pendakian, namun hal inilah kesalahan awal dari sebuah pendakian menggunakan grup Facebook sebagai sarana komunikasi. 

Kesalahan Pertama: 

Anda tidak tahu karakter orang yang akan Anda ajak mendaki gunung Mendaki gunung memang bukanlah hal yang bisa dianggap sepele, apalagi Anda berencana untuk mendaki gunung bersama orang-orang di grup pendakian yang orang-orangnya belum Anda kenal. Pernahkah Anda berpikir ini sesuatu yang akan membahayakan Anda? Memang banyak pendakian yang sukses meskipun tidak semua orang dalam pendakian tersebut Anda kenal, namun alangkah baiknya Anda memberi batasan diri agar tidak menimbulkan sesuatu yang bisa membahayakan diri Anda. 

Kesalahan Kedua: 

Anda tidak tahu bagaimana kesiapan logistik dan menejemen pendakian Anda Dengan pertemuan singkat dalam sebuah komentar laman Facebook, apakah Anda yakin dengan persiapan mendaki gunung yang akan lakukan? Bagaimanaa dengan logistik yang akan Anda bawa? Bagaimana manajemen pendakian yang akan Anda persiapkan bersama teman maya Anda? Anda hanya akan menyalahkan diri Anda sendiri ketika mendapati diri Anda kelaparan dalam pendakian. 

Kesalahan Ketiga: 

Anda tidak tahu apakah orang yang Anda ajak untuk mendaki memiliki ketrampilan PPGD atau tidak Semua orang yang akan mendaki gunung tak satupun ada yang ingin mengalami sebuah kecelakaan dalam pendakian mereka, namun jika ada salah satu dari rombongan Anda mengalaminya, sedang tak satupun dari rombongan memiliki ketrampilan Pertolongan Pertama Gawat Darurat(PPGD), pendakian Anda bisa berakhir buruk. Bagaimana nasib salah satu rombongan Anda? Apakah Anda masih coba-coba untuk mencoba mendaki dengan gaya “janjian lewat Instagram atau Facebook dengan orang-orang yang belum Anda kenal?” Kami tidak menyarankan ini.

Apa saja yang diperlukan dalam pendakian

 
Membawa barang saat mendaki gunung itu memang gampang-gampang susah. Di satu sisi kita ingin membawa barang selengkap mungkin, di sisi lain isi tas kita terbatas untuk menampung barang-barang tersebut. Sebenarnya banyaknya barang bawaan ini tergantung dari berapa lama kita akan berada di gunung. Misi kita satu: bagaimana tetap bertahan hidup di gunung sampai kembali ke rumah dengan barang-barang yang kita bawa. Itulah seni mendaki gunung. Itu juga salah satu hal yang membuat kita ketagihan naik gunung. 

Tulisan ini hanya akan membahas barang-barang yang wajib dibawa saat mendaki gunung, maksimal selama 2 hari berada di area gunung. Ada beberapa prosedur pendakian yang meliputi prosedur logistik, peralatan, perlengkapan, perjalanan, dan darurat. (baca: tips mendaki gunung untuk pemula).

 Barang-barang yang sebaiknya dibawa saat mendaki gunung yang saya rangkum dari prosedur tersebut antara lain: 

 1. Tas Gunung/Carrier/Keril Minimal ukuran 40 Liter 

Mengapa bukan tas ransel saja? Bisa saja jika kamu hanya one day trip naik gunung, sampai di puncak sebentar, kemudian langsung turun ke bawah lagi dalam sehari. Yang menjadi masalah adalah ketika kita harus menginap/bertenda/camping di gunung, barang yang harus kita bawa pun menjadi banyak sehingga tak cukup hanya mengandalkan tas ransel saja. Bagaimana dengan koper? Hah, apalagi koper. Kalau jalan setapak di gunung terbuat dari porselen sih tidak masalah membawa koper hehehe. Jalan setapak di gunung lumayan terjal tjuy…

Semakin mahal harga tas gunung, biasanya semakin awet dan ringan. Saya dan teman saya pernah membandingkan antara tas carrier dengan ukuran yang sama namun harganya berbeda. Dalam keadaan kosong, tas yang harganya lebih murah, beratnya lebih menyiksa pundak ketika digendong. Tentu saja setelah diisi barang dengan jumlah yang sama akan mempunyai berat yang berbeda pula. Wajar sih, ada harga ada rupa. Silakan saja mau beli yang mahal atau yang murah, tak ada yang melarang. Oh ya, jangan lupa membawa cover bag tas untuk melindungi dari hujan. Biasanya sudah satu paket terdapat dalam tasnya. 

2. Pakaian.

 Jangan sampai salah memilih pakaian saat mendaki gunung. Jika salah, bisa-bisa mengalami hipotermia atau badan membeku parah karena kehilangan panas tubuh saat berada di gunung. Berdasarkan pengalaman saya, pakaian yang dibawa sebaiknya dibagi menjadi dua: – Pakaian untuk beraktivitas dan mendaki. Pilih pakaian yang tidak ketat dan menyerap keringat. – Pakaian untuk tidur. Pilih pakaian yang hangat dan bisa menahan panas. Mengapa tidak sekaligus satu pakaian dipakai untuk kedua-duanya saja? 

Menurut saya jangan. Saat mendaki, tubuh kita mengeluarkan keringat yang luar biasa banyak. Hal ini disebabkan karena kelembaban di gunung yang sangat tinggi sehingga tubuh gampang sekali mengeluarkan keringat, walaupun hawa pegunungan sejuk/dingin. Keringat ini tanpa sadar akan tersimpan ke dalam pakaian tersebut. Siang hari mungkin tidak terasa di badan. Pada malam hari, keringat yang masih tersimpan dalam pakaian ini akan membuat pakaian menjadi dingin. Bukannya pakaian melindungi kita dari cuaca dingin, justru yang terjadi sebaliknya. Pakaian berkeringat tersebut membuat hawa dingin semakin dingin! Maka dari itu, siapkan pakaian hangat yang kering untuk dipakai saat tidur. Selain tentu saja pakaian khusus untuk tidur ini lebih memberi rasa nyaman dibanding menggunakan pakaian kotor dan basah akibat aktivitas mendaki tadi untuk tidur. 

Daftar pakaian yang saya bawa saat mendaki adalah sebagai berikut (hasil saran para pendaki senior): – Jaket 2 potong: Jaket untuk tidur dan jaket yang digunakan saat mendaki gunung. Jaket yang cocok digunakan saat berada di gunung adalah jaket dengan kriteria bisa menahan dingin, air, dan angin (cold proof, water proof, wind proof). – Kaos minimal 2 potong: Satu potong untuk mendaki, satu potong untuk tidur. Sebaiknya kaos yang dipakai untuk tidur adalah kaos lengan panjang. – Celana panjang 2 potong: Satu potong celana yang agak longgar agar mendaki menjadi lebih mudah, satu potong celana dari wool hangat untuk tidur. Banyak yang menyarankan untuk menghindari celana jeans. Saya setuju dengan ini.

 Pertama kali mendaki gunung, saya menggunakan jeans. Waktu itu, internet masih belum seperti sekarang sehingga saya terlalu nekat mendaki tanpa informasi yang cukup. Apa yang terjadi? Mendaki menjadi susah, kaki cedera, juga nyaris hipotermia sampai-sampai tak mau jauh dari api unggun. Malam hari pun menggigil tak bisa tidur karena kedinginan. – Celana dalam minimal 2 potong: Untuk mendaki dan untuk tidur. – Sarung tangan 2 pasang: Ingat ya, dua pasang bukan dua potong, yaitu sarung tangan untuk mendaki dan untuk tidur. – Kaos kaki 2 pasang: Kaos kaki yang nyaman untuk mendaki dan kaos kaki yang hangat untuk tidur. – Kupluk/Balaclava 2 pasang: Saat mendaki, kupluk/balaclava sangat berguna untuk menyerap keringat sehingga tak perlu repot-repot menyeka keringat di kepala. Kupluk satunya lagi digunakan untuk melindungi kepala dari hawa dingin, khususnya bagian telinga yang mudah sekali kedinginan. – Sepatu gunung dan sandal gunung.

 Di beberapa tempat pendakian, kita diwajibkan mengenakan sepatu dan dilarang mengenakan sandal. Jadi, pastikan membawa sepatu sebelum mendaki gunung. Sandal gunung perlu dibawa untuk kepraktisan saat berada di area perkemahan. – Celana pendek (Opsional) – Sarung (opsional) – Buff/masker/scarf/slayer (opsional, menjadi wajib ketika gunung yang didaki mempunyai suhu sangat dingin) – Geiter (opsional, menjadi wajib ketika gunung yang didaki mempunyai suhu yang amat sangat dingin) – Handuk. Opsional karena bisa diganti dengan tisu basah/kering. Baca juga: Perjalanan Impian ke Bromo, Madakaripura, dan Sempu 

 3. Sleeping bag dan matras.

 Matras dan sleeping bag sangat berguna untuk tidur. Beberapa pendaki senior menyarankan untuk melapisi matras dengan alumunium foil supaya lebih memberi rasa hangat saat tidur. Mungkin karena panas tubuh yang kita keluarkan terpantul kembali ke tubuh kita oleh alumunium foil? Bisa jadi. 

 4. Jas Hujan. 

Jas hujan ini berguna untuk naik motor. Gak ding, bercanda. Jas hujan ini tentu saja berguna di kala hujan tiba. Letakkan jas hujan tersebut di tempat yang mudah dijangkau, sehingga ketika hujan tiba, langsung dapat dipakai seketika itu juga.

 5. Alat makan 

Alat makan wajib kita bawa jika kita ingin memasak di gunung. Alat makan tersebut antara lain piring, gelas, sendok, pisau kecil, kompor gas kecil, nesting, dan lain sebagainya. Namun, jika sekiranya kita tidak perlu memasak makanan di gunung, barang-barang ini juga tidak perlu dibawa karena lumayan memperberat barang bawaan. Jika hanya membawa makanan siap santap seperti ini, tentu saja akan mubazir jika membawa peralatan makan seperti yang telah disebutkan tadi. 

6. Obat-obatan 

Obat-obatan harus dibawa saat mendaki gunung. Ini merupakan bagian dari prosedur darurat (emergency) saat mendaki gunung. Obat-obatan tersebut antara lain obat luka luar (plester, alkohol, obat merah), obat flu, obat penghilang nyeri, obat anti alergi, multivitamin, minyak kayu putih, obat sakit perut, obat-obatan khusus untuk penyakit tertentu, dan lain sebagainya. Obat-obatan favorit para pendaki adalah tolak angin/antangin cair, minyak kayu putih, dan salonpas/counterpain hehehe. 

Beberapa pendaki menyarankan membawa obat mencret seperti Entrostop untuk menahan berak saat di gunung. Berak di gunung itu lumayan rempong tjuy. Misi kita adalah bagaimana caranya obat-obatan ini tidak terpakai sama sekali, yang berarti sudah saatnya kita bersyukur karena diberi kesehatan dan keselamatan selama mendaki gunung. Baca juga: Djakarta Warehouse Project 2015: Raksasa yang Digerogoti Virus 

7. Korek api

 Korek api sangat berguna untuk memasak saat di gunung. Korek api ini juga berguna jika kita ingin membuat api unggun. Hati-hati menggunakan korek api supaya tidak membakar hutan. 

 8. Senter/headlamp

 Senter dan headlamp sangat berguna memberi pencahayaan di kala gelap. Senter dari handphone tidak cukup kuat untuk membantu menerangi jalan, jadi jangan mengandalkan cahaya dari senter handphone ya. Bawa senter beneran atau headlamp instead of senter hape. Bawa batere cadangan secukupnya. Pengalaman pribadi waktu mendaki malam hari (mengejar sunrise, sehingga harus mendaki malam hari dari lokasi camping), teman saya kehabisan batere, sehingga dia harus bergantung kepada cahaya teman lain, dan ini tentu saja sangat tidak nyaman karena cahaya dari senter kan sangat terbatas. 

 9. Tissue kering & tissue basah 

Tisu ini berguna untuk membersihkan segala hal, mulai dari membersihkan baju, piring, gelas, membersihkan badan, untuk cebok, dan lain sebagainya. Menurut saya tisu basah sangat wajib dibawa mengingat tisu basah ini memberi efek segar untuk membasuh muka, untuk mandi kering, dan untuk cebok setelah berak. Selain itu, tisu basah ini pada umumnya mengandung zat antibakteri yang berguna untuk menjaga kebersihan tubuh kita dari kuman. 

 10. Baterai cadangan 

Baterai cadangan yang harus kita bawa adalah baterai senter, baterai GPS (jika punya), baterai kamera, dan lain sebagainya. Bawa baterai cadangan dalam jumlah yang cukup banyak. Selain untuk diri sendiri, baterai cadangan juga bisa berguna bagi rekan yang membutuhkan. Toh ukuran baterai ini juga kecil sehingga membawa dalam jumlah cukup banyak pun tidak masalah. Asal jangan terlalu banyak tentu saja hehehe. Baca juga: Outbound Seru di Sukabumi

 11. Kantong plastik untuk sampah dan pakaian kotor/basah. 

Kantong plastik pakaian kotor/basah sangat penting supaya tidak tercampur dengan makanan, obat-obatan, dan pakaian yang bersih. Sedangkan plastik sampah untuk menampung dosa-dosa akibat kita menghasilkan sampah di gunung. 

 12. Trekking pole 

Awalnya saya mengira tongkat trekking pole ini opsional untuk dibawa. Berat-beratin bawaan saja. Sekarang, saya menganggapnya sebagai barang yang wajib dibawa. Kita tidak bisa merencanakan bahwa kaki kita akan baik-baik saja saat mendaki gunung. Bisa jadi karena ketidaksengajaan, kita mengalami cedera/terkilir/keseleo (pengalaman pribadi). Nah, kalau begini siapa yang akan menolong kita selain diri kita sendiri? Mau merepotkan teman? Teman kita juga kerepotan bawa diri sendiri dan barang bawaanya keleus hehehe… Trekking pole akan sangat membantu mengurangi beban kaki kita. Saat mendaki, semua beban rasanya seperti bertumpu pada kaki kita. Nah, beban ini bisa dibagi ke lengan dengan menggunakan trekking pole. 

13. Tenda 

Jika kita menginap di gunung, tentu saja tenda ini wajib hukumnya untuk dibawa. Tenda ini akan melindungi kita dari angin, hujan, dingin, binatang, dan gangguan-gangguan lainnya. Pastikan dalam rombonganmu saat naik gunung, apakah perlu membawa tenda sendiri atau tidak (dalam artian satu tenda bisa digunakan bareng-bareng), mengingat tenda ini lumayan memperberat barang bawaan.

 14. Makanan/Minuman dan logistik lainnya 

Makanan dan minuman juga menjadi barang yang wajib dibawa saat mendaki gunung. Kalau di puncak gunung ada minimart sih tak perlu membawa banyak makanan, yang menjadi masalah adalah di atas puncak gunung seringkali hanya terdapat hamparan pasir dan tanaman semak. Mau makan pasir/semak-semak? Silakan hehehe. Ada beberapa makanan yang sebaiknya dibawa saat mendaki gunung. Daftar makanan tersebut selengkapnya dapat dibaca di sini. 

 15. Lain-lain – Kacamata. 

Terkadang kita membutuhkan kacamata untuk melindungi mata dari debu dan matahari. Selain untuk gaya tentu saja hehehe. – Benang, peniti, dan jarum juga penting lho buat jaga-jaga ketika tasmu bermasalah. Misalnya nih ya, tasmu jebol saat di puncak gunung. Apa yang akan kamu lakukan? – Peralatan navigasi seperti GPS atau kompas. – Uang untuk biaya retribusi dan biaya lainnya. – Kartu asuransi kecelakaan/asuransi jiwa/asuransi kesehatan

 
cewek senang punya jam baru
Photobucket
Photobucket
Copyright © 2010

merek casio asli All Right Reserved | Blog Casio is Designed by cintabela